Senin, 13 Mei 2013


LAPORAN SILVIKA
by. Andi Rachmat Edy Gunawan


BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
Di dalam kehutanan pada umumnya orang berhubungan dengan pohon. Begitu  juga dalam definisi hutan terdapat perkataan pohon. Maka sebenarnya apakah yang diartikan pohon itu?
1.      Menurut Dengler ialah tumbuh-tumbuhan yang mempunyai akar, batang, dan tajuk yang jelas dengan tinggi minimum 5 meter.
2.      Baker mendefinisikan pohon sebagai tumbuh-tumbuhan berkayu yang mempunyai satu batang pokok yang jelas serta bentuk tajuk yang kurang lebih bentuknya jelas yang biasanya mencapai tinggi tidak kurang dari 8 kaki.
3.      Orang-orang jerman menggunakan istilah ”half trees” unutk spesies yang lebih kecil tidak pernah mencapai ukuran kayu gergajian.
Sering kali kita mendengar dan menyebut tegakan pinus, tegakan jati, tegakan agathis, tegakan kelas umur satu, tegakan kelas umur lima, dan lain sebagainya. Menurut S.A.F (society of American forester) yang disebut tegakan adalah suatu kelompok pohon-pohon atau tumbuhan lain yang terdapat dalam suatu wilayah tertentu yang cukup seragam dalam susunan spesies, susunan umurnya, sehingga sehingga dapat dibedakan dengan tumbuhan lain yang terdapat di wilayah dekatnya.
Apabila suatu tegakan rapat dibuka melalui penjarangan, maka pohon-pohon yang tinggal akan lebih cepat dari pada sebelumnya. Pertambahan di dalam pertumbuhan diameter sering kali terjadi sampai 100%. Jika suatu pohon mempunyai tajuk yang baik dan tumbuh dalam suatu tegakan yang tertutup, maka permukaan tegakan akan menyebabkan lebih banyak cahaya yang masuk ke bagian tajuk yang lebih rendah dan meredusir persaingan akar-akar air tanah dan hara-hara mineral. Akibatnya adalah suatu pertambahan pertumbuhan yang jelas terlihat. Tidak saja terdapat pertambahan diameter yang distimulir melalui peningkatan intensitas fotosinntesa,  namun tajuknya pun bertambah besar ukurannya. Peningkatan dalam pertumbuhan ini hanya terjadi apabila pohon-pohon dapat berewaksi terhadap tenaga-tenaga baru yang menstimulir kegiatan-kegiatannya.
Pertambahan pertumbuhan yang terjadi dengan tiba-tiba sebagian besar disebabkan karena penambahan sejumlah besar zat-zat hara melalui perombakan serasa yang berjalan dengan cepat. Hal ini terutama disebabkan karena bertambahnya ruang perakaran dan sebagai akibatnya pertambahan dalam tanah air yang tersedia.
Dalam Makalah ini akan di bahas tentang Tegakan Dan Pertumbuhan pohon mengenai tegakan Ki Hujan,

B.     Tujuan
Praktek lapang yang berlokasi di Parkiran Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin bertujuan agar praktikan dalam hal ini mahasiswa kehutanan yang mengambil mata kuliah Silvika dapat:
1.      Mengetahui struktur tegakan yang terdapat dilokasi praktikum.
2.      Mengetahui komposisi dari tegakan padalokasi praktikum.






BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.    Sistematika/deskripsi tanaman
Kingdom : Plantae
Division: Magnoliophyta
Class: Magnoliopsida
Order: Fabales
Family: Fabaceae
Subfamily: Mimosoideae
Genus: Samanea
Species: Samanea saman
Ki hujan, pohon hujan, atau trembesi (Samanea saman) merupakan tumbuhan pohon besar, tinggi, dengan tajuk yang sangat melebar. Tumbuhan ini pernah populer sebagai tumbuhan peneduh. Perakarannya yang sangat meluas membuatnya kurang populer karena dapat merusak jalan dan bangunan di sekitarnya. Namanya berasal dari air yang sering menetes dari tajuknya karena kemampuannya menyerap air tanah yang kuat serta kotoran dari tonggeret yang tinggal di pohon. Di beberapa tempat bahkan dianggap mengganggu karena tajuknya menghambat tumbuhan lain untuk berkembang (Anonim,2009).
Tinggi jenis pohon ini  mencapai 25 meter ,berbentuk melebar seperti payung (canopy), pohon yang masuk dalam sub famili Mimosaceae dan famili Fabaceae ini biasa ditanam sebagai tumbuhan pembawa keteduhan. Uniknya, daun pohon saman bisa mengerut di saat-saat tertentu, yaitu 1,5 jam sebelum matahari terbenam dan akan kembali mekar saat esok paginya setelah matahari terbit. Jika hujan datang, daun-daunnya kembali menguncup. Bentuk dahannya kecil kecil seperti dahan putri malu. Daun ini tumbuh melebar seperti pohon beringin, tetapi tidak simetris alias tidak seimbang. Bijinya mirip dengan biji kedelai, hanya warna cokelatnya lebih gelap. Bunganya menyerupai bulu-bulu halus yang ujungnya berwarna kuning, sementara pada dasar bunga berwarna merah. Buahnya memanjang, berwarna hitam kala masak dan biasa gugur ketika sehabis matang dalam keadaan terpecah. Setiap panjang tangkainya berukuran 7-10 sentimeter (Anonim,2009).
Ki Hujan  dapat bertahan 2-4 bulan atau lebih lama di daerah yang mempunyai curah hujan 40 mm/tahun (dry season) atau bahkan dapat hidup lebih lama tergantung usia, ukuran pohon, temperatur dan tanah. Trembesi juga dapat hidup di daerah dengan temperatur 20-300oC, maksimum temperatur 25-380oC, minimum 18-200oC,tem-peratur minimum yang dapat ditoleransi 80oC. Tanaman peneduh hujan ini akan tumbuh 15-25 m (50-80 ft) di tempat terbuka dengan diameter kanopi (payung) lebih besar dari tingginya (Anonim,2010).
Jenis pohon ini memiliki kemampuan menyerap karbondioksida dari udara yang sangat besar. Pohon ini mampu menyerap 28.488,39 kg CO2/pohon setiap tahunnya (Anonim,2009).
B.     Struktur tegakan

1.      Ciri Pohon

Albizia Saman dapat mencapai ketinggian rata-rata 30 - 40 m,lingkar pohon sekitar 4,5 m dan mahkota pohon mencapai 40 - 60 m. Bentuk batangnya tidak beraturan kadang bengkok, menggelembung besar. Daunnya majemuk mempunyai panjang tangkai sekitar 7-15 cm.  Sedangkan pada pohon yang sudah tua berwarna kecekelatan dan permukaan kulit sangat kasar dan terkelupas.

2.      Ciri Daun

Daunnya melipat pada cuaca hujan dan di malam hari, sehingga pohon ini juga di namakan Pohon pukul 5. Kulit pohon hujan ini berwarna abu-abu kecokelatan pada pohon muda yang masih halus. Sedangkan lebar daunnya sekitar 4-5 cm berwarna hijau tua, pada permukaan daun bagian bawah memiliki beludru, kalau di pegang terasa lembut.
3.      Ciri Bunga
Pohon hujan berbunga pada bulan Mei dan juni. Bunga berwarna putih dan bercak merah muda pada bagian bulu atasnya. Panjang bunga mencapai 10 cm dari pangkala bunga hingga ujung bulu bunga. Tabung mahkota berukuran 3,7 cm dan memiliki kurang lebih 20-30 benang sari yang panjangnya sekitar 3-5 cm. Bunga menghasilkan nektar untuk menarik seranga guna berlangsungya penyerbukan.

4.       Ciri Buah

            Buah pohon hujan bentuknya panjang lurus agak melengkung, mempunyai panjang sekitar 10-20 cm, mempunyai lebar 1,5 - 2 cm dan tebal sekitar 0,6 cm. Buahnya berwarna cokelat kehitam-hitaman ketika buah tersebut masak. Bijinya tertanam dalam daging berwarna cokelat kemerahan sangat lengket dan manis berisi sekitar 5 - 25 biji dengan panjang 1,3 cm.
Semua Jenis pohon dapat tumbuh di suatu lokasi dan kecepatan pertumbuhannya sangat ditetntukan oleh faktor tempat tumbuh (faktor tapak). Tempat tumbuh hutan (tapak) merupakan tempat yang dipandang dari segi faktor ekologinya mempunyai kemampuan untuk menghasilkan hutan atau vegetasi lainnya (Kadri dkk., 1992).
C.    Komposisi tegakan
Perkembangbiakan Ki hujan (Samanea saman) dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu pembibitan (metode yang biasanya digunakan), pemotongan dahan, ranting, batang dengan cara pencangkokan. Proses pembibitan untuk skala besar dapat menggunakan biji trembesi dengan cara :
1.      Perkecambahan biji akan tumbuh dengan baik sekitar 36-50% tanpa perlakuan. Perkecambahan biji yang tidak diperlakuan akan tumbuh di tahun pertama penyimpanan biji (Seed Storage)
2.      Pembibitan biji dapat dilakukan dengan memberi perlakuan tertentu pada biji trembesi untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dan lebih cepat, yaitu dengan memasukkan biji dalam air selama 1-2 menit dengan suhu 800C (1760F) dengan voluem air 5x lebih banyak dari volume biji, aduk biji kemudian keringkan. Rendam biji dalam air hangat dengan suhu 30-400 C (86-1040F )selama 24 jam. Metode ini akan membnatu perkecambahan biji 90-100%. (Craig and George, tanpa tahun). Skarifikasi biji (pengelupasan biji) akan tampak 3-5 hari setelah perlekuan dengan menyimpannya dalam tempat teduh dengan pemberian air yang konstan untuk membantu pertumbuhan biji.
Biji sudah siap untuk ditanam setelah perkecambahan. Saat itu panjang kecambah 20-30 m. Bibit yang mempunyai diameter >10 mm dapat lebih bertahan dari air hujan. Perkiraan ukuran bibit saat penanaman yaitu ketika mempunyai tinggi sekitar 15-30 cm (6-12 inci) dengan panjang akar sekitar 10 cm (4 inci) dan panjnag batang mencapai 20 cm (8 inci). Diameter batang dari bibit harus mencapai 5-30 mm. Penanaman ini dapat dilakukan di pasir (tempat pembibitan) atau di tanam di polybag yang berukuran 10×20 cm dengan komposisi 3:1:1 (tanah : pasir : kompos). Perawatan bibit diperlukan untuk menjaga bibit agar bisa tumbuh besar terutama dari serangan hama dan terpaan angin. Perawatan ini dilakukan sampai Rain Tree menjadi lebih tinggi dan siap untuk melindungi (Marsono,1984).


BAB III
METODE PRAKTIKUM

A.        Waktu dan Tempat
 Waktu pelaksanaan praktek silvika yaitu pada hari kamis tanggal 09 Mei 2013 WITA – selesai dan tempat praktek yaitu dilaksanakan di Parkiran Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin, Makassar.

B.     Alat dan Bahan
Alat digunakan pada pengukuran tinggi dan diameter pohon adalah sebagai berikut :
1.      Pita meter
2.      Roll meter
3.      Abney level
4.      Kamera dijital
5.      Alat tulis menulis

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :
1.      Taly sheet
2.      Tali rafia
C.    Prosedur Kerja
      Adapun prosedur kerja yang diterapkan dalam praktek lapang ini adalah sebagai berikut:
1.      Pilih dan amati keadaan lokasi tempat pengukuran pohon.
2.      buat plot dengan ukuran 15x15 meter dengan menggunakan roll meter dan memberi tanda dengan tali raffia.
3.      Dilakukan pengukuran jarak datar dari pohon ke pengamat dengan menggunakan jarak 10 meter.
4.      ditembakkan sudut elevasi ke cabang pertama pohon dengan menggunakan abney level untuk diperoleh nilai TBC.
5.      Ditembakkan sudut elevasi ke atas tajuk pohon dengan menggunakan abney level.
6.      Setelah itu diukur tinggi pengamat dari kaki sampai mata.
7.      Untuk mengukur diameter batang pohon, terlebih dahulu dilakukan pengukuran keliling pohon menggunakan pita meter setinggi dada orang dewasa atau ± 1,4 m. kemudian disubtitusikan keliling yang diperoleh kedalam rumus D= k/Ï€.
8.      catat semua data yang didapatkan untuk menghitung TBC,Ttot, VTT, VTB dan LBDS dengan menggunakan rumus.
9.      Potret struktur tajuk yang di amati.



BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A.    Hasil
Tabel Hasil Pengukuran dimensi Pohon Dalam Tegakan
Samanea Saman
No
Jenis pohon
Keliling
(cm)
Diameter
(cm)
LBDS
(m)
TT
(m)
TBC
(m)
VTT
(m3)
VTBC
(m3)
ket
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Samanea saman
Samanea saman
Samanea saman
Samanea saman
Samanea saman
Samanea saman
340
212
167
323
270
197


59o
46o
56o
60o
63o
62o
6o
10o
11o
13o
13o
26o



Keterangan :
Jarak datar pengukuran           : 10 meter
Tinggi pengamat                     : 1,46 meter

Tabel Inventarisasi Permudaan dibawah tegakan Ki Hujan
No
Jenis Tanaman
Jumlah
ket
1.
Pohon jambu


2.
Mahoni


3.
Cabe


4.
Pulai



DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2009. Perubahan Komposisi Dan Struktur Tegakan Hutan Produksi Alam Dengan Sistem Silvikultur Tebang Pilih Tanam Indonesia Intensif (TPTII).http://boymarpaung.wordpress.com/tag/komposisi/. Diakses pada tanggal 11 Mei 2013.
Anonim. 2010. Kajian Jati Plus. http://hutanalam.blogspot.com/2010/02/kajian-jati
plus.html. Diakses pada tanggal 11 Mei 2013.
Anonim.2011. Perspektif Silvika dalam Pengelolaan Hutan.http:// www.smkdarunnajah.sch.id/2011/08/perspektif-silvika-dalam pengelolaan.html# comment-form.Diakses pada tanggal 11 Mei 2013.
Irwanto.2006. Perspektif silvika dalam keanekaragaman hayati dan
silvikultur.http://indonesiaforest.net/amdal_kehutanan.html. Diakses pada tanggal 11
Mei 2013.

Marsono, Dj. 1984. Peningkatan Produktivitas Dalam Pembangunan Hutan Alam
Berkelanjutan. Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar dalam Ekologi Hutan pada
Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada.Yogyakarta.

Pasaribu, David. 2012. Silvika.http://davidpas.blogspot.com/2010/02/silvika.html.Diakses
pada tanggal 11 Mei 2013.

Stapes, George W. dan Craig R. Elevitch. 2006. Species Profles For Pacific Island Agroforestry.Samanea saman (rain tree).(On-line).www.traditional.org diakses tanggal 12 Mei 2013.